Sedikit tentangku. Seorang gadis
desa, jauh dari mewahnya kehidupan kota. Tidak memiliki mewahnya naik mobil
ber-AC, hidup di keluarga yagn penuh kesederhanaan, dengan kondisi ekonomi yang
yaaaaa bias dibilang di bawah rata-rata. Tetapi keluargaku tidak pernah
mengalami hal-hal buruk atau istilah kerennya broken home. Kami hidup sangat tenang dan itulah yang membuatku
sangat nyaman di keluarga kecil ini.
Tempat tinggal di sudut kecil
kota Samarinda, Kecamatan Palaran, Desa Rawamakmur. Desa yang masih dalam tahap
pengembangan menjadi kota, dengan banyak pembangunan gedung, jalan raya,
bangunan gedung-gedung calon swalayan, ruko, perumahan dan lain sebaiknya. Bias
dibayangkan bagaimana situasinya? Ya! Panas, berdebu, kendaraan besar dimana-mana,
jalan raya sebagian rusak dan aaahhhh………sudahlah, biarkan iyu menjadi PR untuk
pemerintah.
My mom, my Lil-bro and me ^_^
Mengenai keluargaku? Aku bernama
Tunik Khoiriyah, jenis kelamin masih perempuan, kelahiran 94, merupakan anak
pertama dari dua bersaudara, kata orang aku judes, jutek, cuek menurutku itu
karena belum kenal aja sih, padahal aku ni senang bercanda, seneng yang
seru-seruan, ibadah ga rajin-rajin amat, takut riya’ (sombong) kalo diomongin. Penasaran
anak kedua dari orang tuaku? Yang pasti dia adalah adikku!!! Adikku laki-laki
yang usianya berselisih 9 tahun dariku. Postur tubuhku dengan adikku jauh
berbeda, bahkan berlawanan. Aku kurus-pendek (rendah), sedangkan dia tinggi dan
berisi (baca aja: gemuk), hobinya mincing, jalan, kluyuran ala kelas V SD dan
hobi 1erbaiknya adalah bongkar pasang mesin atau merakit-rakit sesuatu layaknya
otomotif gitu dahh. Aku tidak punya ayah dan ibu, melainkan bapak dan mamak
(apa bedanya?). Bapakku cukup tua, beliau angkatan 65, berpostur tinggi, kurus,
kulit hitam, wajah yang bias dikira orang galak :D tetapi beliau ramah,
meskipun kata-katanya agak kasar, senang bercanda, tidak tegaan, menuruti apa
keinginan anak bila menurut beliau itu baik untuk anak, gampang dimintai duit
(ini poin pentingnya), dalam urusan agama beliau biasa saja, bukan ustadz
apalagi kyai, beliau hanya warga biasa yang senang berjamaah di musholla dekat
rumah dan mengikuti beberapa pengajian meskipun harus ke Samarinda, Loa Janan,
bahkan Sebulu (pembaca dari luar KalTim harap sabar yaa J). Yahh……itulah sekilas tentang
sosok yang kusebut “bapak”. About mamak? Mamaku kelahiran 70 di KK (aslinya
69), memiliki postur rendah, gemuk, kulit bersih, cukup putih, wajah keibuan
yang memancarkan kesabaran khas ibunda, orangnya super duper sabar, kalau
menutku mamak adalah sosok ibu tersabar di dunia, senang bercanda, seorang ibu
rumah tangga biasa, kesehariannya mengajar ngaji ibu-ibu dan anak-anak denga
sukarela, senang membantu orang lain, apalagi yaaa????? Yang pasti sayangku
bertubi-tubi lah untuk mamaku ini, hehee..
Oh iya, keluargaku ini bersuku
Jawa loh yaa. Tapi karena tinggal di Kalimantan, jadi jangan heran kalau
akhirnya kalian menemukan bahasa planet yang berubah-ubah. Karena mungkin
disini aku akan memakai sekian bahasa, antara lain: bahasa Indonesia baku,
bahasa Jawa, bahasa Banjar, bahasa Inggris, bahasa Korea (Hangeul), bahasa
Jepang, bahasa China (Mandarin), bahasa Jermar, bahasa ala IPA, bahasa gaul,
bahasa hewan (?) atau mungkin campuran antara semua bahasa (?) dan lain
sebagainya.
OK. That’s all and happy reading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar